Raksasa tidur ... Gunung berapi yang membentuk pulau itu sekarang tidak lagi membahayakan orang. Dari dalam kawah penduduk asli bisa mengumpulkan air minum mereka. Penduduk saat ini menggunakan pompa yang mendorong air dari dalam tanah ke permukaan.
Ini adalah figur-figur batu. Dari batuan vulkanik ini, para penduduk pulau pada abad ke-17 memahat patung-patung batu raksasa atau moai, hingga 20 meter tingginya. Tujuannya adalah untuk menghormati nenek moyang mereka. Sejak tahun 1995, UNESCO menetapkan moai sebagai warisan budaya dunia.
Pada awal festival tradisional Tapati, penduduk Pulau Paskah berkompetisi di berbagai ragam pertandingan. Mereka juga mengecat tubuhnya. Saat ini, hampir 6000 orang tinggal di Pulau Paskah. Dari jumlah tersebut, sekitar dua-pertiganya penduduk asli pulau itu. Penduduk lainnya adalah kaumimigran, terutama dari Chili
Unik Pohon Toromiro asalnya dari Pulau Paskah. Pada kayunya penduduk mengukir gambar bermotif ritual. Pohon ini sekarang terancam punah di alam liar dan dibudidayakan secara eksklusif di Botanical Gardens.
Burung camar angin atau Sooty Tern berkembang biak di dekat khatulistiwa. Mereka berusaha mencarai cekungan kecil di batu untuk bertelur. Batu-batu kecil di sekitar Pulau Paskah menawarkan tempat berkembang biak yang ideal.
Mencari telur Kedatangan camar ke Pulau Paskah ini merupakan masa bagi penduduk pria pribumi laki untuk kompetisi. Mereka berenang menuju ke sarang camar di karang. Hal ini mirip dengan berburu telur Paskah: Siapa yang pertama-tama menemukan telur, dialah pemenangnya.
0 Response to "Keunikan Pulau Paskah "
Posting Komentar