Kota kuno Kashi - juga dikenal sebagai Banaras atau Varanasi - di Uttar
Pradesh dianggap sebagai ibukota religius India. Jika orang mati atau
dikremasi di sini, dipercaya bahwa mereka mencapai pembebasan spiritual.
Banyak orang datang ke sini untuk menanti ajal.
Orang-orang dari berbagai belahan India datang ke Varanasi untuk menyewa
kamar di hotel, di mana mereka menjalani hari-hari terakhir mereka. Ini
adalah Moksha Bhawan, yang berarti Rumah Keselamatan. Salah satu tempat
seperti ini harga sewa kamarnya untuk satu kali pembayaran adalah
sekitar 800-1.200 Dolar AS. Beberapa orang telah tinggal di sini selama
10-15 tahun.
Mukti Bhawan adalah salah satu rumah sakit, dimana orang datang untuk
menyewa sebuah ranjang. Ritual doa khusus dibacakan tiga kali sehari dan
lagu-lagu pujian pun dimainkan sepanjang hari. Tempat itu biayanya 20
sen per hari untuk sebuah ruangan di mana pasien dan keluarganya bisa
tinggal sampai pasien menarik nafas terakhir mereka.
Manikarnika Ghat adalah lokasi utama bagi umat Hindu di
Varanasi. Diyakini bahwa jika tubuh seseorang dibakar di sini, maka
sekremasi semua dosanya diampuni dan orang melepaskan dan dapat masuk surga. Warga
setempat mengatakan bahwa pembakaran jenazah di tempat ini dilakukan
beberapa kali setiap hari.
Pasangan ini tinggal di Moksha Bhawan. Mereka meninggalkan rumah
keluarga karena perlakuan buruk anak dan menantunya. Karena mereka tidak
punya tempat lain untuk pergi, mereka menyewa kamar di sini dan hidup
dari tabungan mereka.
Telah diyakini bahwa orang yang meninggal dunia di Varanasi akan
mencapai keselamatan, dan tak akan bereinkarnasi. Perempuan ini telah
melakukan perjalanan dari negara bagian India selatan, Andhra Pradesh
untuk mematahkan siklusnya bereinkarnasi.
Para perempuan menghabiskan sisa waktu mereka dengan berdoa, bercakap,
dan merawat kebun. Mereka mengatakan sedang menunggu akhir kehidupan di
tempat suci, sehingga mereka dapat melarikan diri dari siklus kelahiran
dan kematian.
16/06/14
Unik
0 Response to "Hindu dan Jainisme di India Menunggu Ajal di Tepi Gangga"
Posting Komentar